Merdeka Negeriku, Hidupkan Kembali Jati diri Bangsa !

Apa yang tidak ada di Indonesia ini. Semuanya ada di sini, di negeri yang berlokasi diantara 2 benua dan 2 samudera merupakan tempat yang strategis untuk sebuah negara. Garis khatulistiwa yang melitang di beberapa wilayah nusantara menjadikan Indonesia sebagai negara yang subur dengan SDA yang melimpah ruah dan nuansa alam yang sangat indah. Tak semua negara dianugerahi Allah nikmat yang sedemikian rupa seperti Indonesia. Negeri yang kaya raya, kaya bangsa, kaya kebudayaan karena terdiri dari beribu-ribu pulau yang telah menjadi sebuah kesatuan yang utuh seperti yang termaktub dalam UUD negara ini. Tak bisa dipungkiri memang banyak negara lain yang iri dengan apa yang dipunyai Indonesia. Dan secara tidak langsung banyak sekali orang asing yang ingin mencicipi kekayaan Indonesia dan bahkan ingin merebutnya. Seperti halnya 4 abad yang silam, ketika penduduk negeri ini masih sangat terbelakang sementara negara lain ( sebut saja Portugal, Spanyol, Prancis, Inggris, Belanda dan Jepang ) berlomba-lomba merebut kekuasaan di Indonesia karena ketertarikannya kepada alam yang ada di zamrud khatulistiwa ini. Dan puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka setelah sekian lama dijajah bangsa lain. “Surga dunia ada di Indonesia”, bukan hanya kata orang pribumi negeri ini sendiri melainkan juga kata mereka yang berada di belahan dunia lainnya. Dari Sabang sampai Merauke punya kekayaan dengan ciri khas masing-masing yang saling melengkapi. Bayangkan betapa hebatnya negeri kita, tongkat kayu saja bisa disulap jadi makanan. Hanya dengan cara dibuang secara percuma, namun bisa tumbuh menjadi sebatang singkong yang siap untuk diolah ke dalam bentuk bahan makanan lainnya, seperti keripkik, kue kering dll. Itu mungkin baru sebagian contoh bukti kelebihan tanah air kita dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tapi inilah sebuah kontradiksi yang nyata, negeri ini masih saja seperti dijajah. Semua cerita di atas mungkin adalah cerita lama yang pernah kita dengar dari para nenek moyang, leluhur, kakek, atau orang tua kita jika kita melihat fakta dan realita di tanah air Indonesia saat ini. Ironis memang di negeri yang kaya raya masih ada banyak penduduk yang kelaparan karena jumlah angka pengangguran semakin tinggi. Kaum kapitalis terus menerus semakin menindas kaum yang ada di bawah levelnya. Simbol – simbol kemisikinan dan kemelaratan berserakan di mana-mana menyebar ke seluruh penjuru wilayah negeri ini. Biaya pendidikan yang semakin mahal membuat sebuah “range” hingga tercipta istilah kaum “terpelajar” dan “bukan terpelajar”. Padahal semua insan manusia mempunyai potensi untuk berkembang menjadi makhluk kebanggaan Allah.

Lebih kurang seperti inilah sketsa kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dan inilah saatnya di HUT RI ke 64 ini, kita perbaiki kinerja kita sebagai warga Negara yang baik dan berbudi pekerti luhur dengan menjalin hubungan yang sinergis tanpa ada saling menyalahkan, “salah presidennya lah”, “salah pemerintahannya” dan sebagainya. Ingatlah semua pihak sama-sama pernah melakukan kesalahan, sama halnya dengan kita. Inilah yang harus kita perbaiki, bangsa ini terlalu sering menyalahkan orang lain padahal diri kita sendiri kadang-kadang belum pernah kita perhatikan. Lebih baik energi yang dulu sering kita gunakan menyalahkan orang lain kita gunakan untuk berbenah diri kita, menimba ilmu dan berpikir positif. Belajar terus apapun yang terjadi sehingga masing-masing kualitas pribadi kita menjadi mahal harganya, begitu juga dengan bangsa ini.

Dan ingatlah, Nasib suatu kaum tidak akan berubah, kecuali kaum itu sendiri yg merubahnya.

Mari kita hadiahkan kepada bangsa ini dengan berbenah diri agar menjadi insan yang lebih baik. Selamat HUT Republik Indonesia ke-64 !

I LOVE YOU FULL, INDONESIA ..

MERDEKA.. !!!