Feedback

Coba anda sebutkan benda apa yang bergerak secara otomatis sekarang ini? Pasti jawabannya: Bejibun! Kontrol automatic (otomatisasi) mungkin memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam dunia teknologi. Karena sifatnya yang praktis, banyak manusia yang lebih memilih system yang otomatis daripada manual. Bukan begitu? Bukan hanya praktis, tapi system automatic control juga memberikan kemudahan  seperti meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang membosankan  atau mempertinggi laju produksi di dalam sebuah industri. Untuk itu semua orang di dunia berlomba-lomba menemukan alat otomatis dengan inovasi terbaru agar meningkatkan sebuah perindustrian bangsanya.

Masih ingat dengan James Bond Watt?🙂 Mesin Uap yang diciptakannya adalah karya pertama yang sangat penting dalam perkembangan kontrol automatik, sebuah governor sentrifugal untuk pengontrolan kecepatan mesin uap.

mesin uap manual, harus selalu diawasi 🙂

ini sudah otomatis, gak perlu ditongkrongin lagi 🙂

Nah, sebelumnya akan saya gambarkan bagaimana system kontrol itu sendiri. Sistem kontrol terbagi 2 :

1. Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open Loop System)

diagram blok loop terbuka

2. Sistem Kontrol Loop Tertutup (Close Loop Sistem)

diagram blok loop tertutup

Sistem loop terbuka saat ini sudah jarang sekali digunakan dalam peralatan elektronik karena tidak dapat memperbaiki kesalahan (error). Sedangkan loop tertutup, hampir semua peralatan elektronik yang punya sistem kontrol menggunakan sistem ini, seperti AC, Kulkas, Setrika Automatik, pompa air automatic dll.

Anda mungkin bertanya-tanya kenapa system Loop terbuka banyak digunakan pada peralatan elektronik saat ini. Sebenarnya sederhana saja, alasannya karena loop terbuka punya titik balik untuk memperbaiki respon dari suatu proses, yang disebut FEEDBACK (liat panah arah bawah pada gambar loop tertutup)

Contoh nyata : Ketika Anda menyalakan sebuah AC (Air Conditioner) kemudian memencet tombol suhu yang anda inginkan. Maka pada saat itu anda telah menentukan nilai masukan setting point (SP) yang harus dicapai oleh AC. Setelah setting point ditentukan, maka kontroller akan membandingkan suhu ruangan dengan setting point yang anda tentukan kemudian memprosesnya. Alhasil alat pendingin (motor) akan bekerja agar mencapai suhu ruangan yang anda inginkan. Suhu yang sudah dicapai disini dinamakan proses variabel (PV). Tidak sampai disini, jika PV belum sama dengan SP (suhu yang kita inginkan) maka nilai keluaran PV tadi akan diukur oleh sensor suhu dan datanya akan kembali dibandingkan oleh kontroller. Begitulah seterusnya, sampai nilai PV=SP. Jika sudah sama, suhu ruangan akan berubah menjadi suhu yang kita inginkan [kita pencet 🙂 ] dan proses tersebut akan berhenti. Kipas AC yang diluar pun akan berhenti pula. [sebaiknya baca keterangan ini sambil liat diagram blok]

Inilah mengapa kalau pintu atau jendela ruangan ber-AC sering terbuka, AC tersebut akan cepat rusak. Hal ini terjadi karena AC terus-terusan dipaksa bekerja/berproses, sementara  itu PV=SP takkan pernah tercapai.

polytechnic full education website competition 2010