Regenerasi yang Terlambat
Sedih sekali ketika saya menyaksikan lewat TV, partai final Piala Thomas 2010 di Bukit Jalil, Malaysia. Remuk redam, perasaan gelisah, dan geram. Indonesia yang merupakan salah satu negara kiblatnya bulutangkis dunia, sepertinya tidak bisa melanjutkan tren meraih kemenangan dalam ajang-ajang penting. Lagi-lagi Indonesia kalah di tangan Tiongkok alias China. Mungkin kita pernah bertanya-tanya, kenapa atlet kita kalah terus dari China? Sampai kapan Perbulutangkisan seperti ini? Dan sampai kapan pula kita menjadi yang ke-dua dibawah China? 😦
Menurut kacamata saya [bukan saya ], ada yang salah dengan sistem yang dilakukan PBSI dalam merencanakan regenerasi atlet-atlet nasional kita. Kalau kita perhatikan bintang-bintang bulutangkis kita memang terlahir dalam periode yang tidak berbarengan. Sebut saja di pria ada Tan Joe Hoek (pembuat sejarah ALL ENGLAND), Rudi Hartono(Guiness Record ALL ENGLAND terbanyak), Alan Budikusuma, Harianto Arby, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Ricky Subagya, Cristian Hadinata, Rexy Mainaki, Hendrawan, Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro dll. Dan nama pemain putri tersohor yang saya tahu ; Susi susanti, Mia Audina (pindah kewarganegaraan jadi Belanda) dan Ivana Lie.
Lebih sederhananya, Indonesia selalu memiliki 1 pemain andalan yang akan tergantikan oleh 1 pemain yang dianggap berbakat berikutnya. Saat seorang pemain berada di ujung masa keemasannya, maka akan ada kekosongan peraihan gelar sampai para pemain junior matang secara fisik dan mental. Bisa dikatakan, mulai tahun 2000 adalah era terburuk bulutangkis kita, terlepas dari Taufik Hidayat merebut emas Olimpiade 2004 dan Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade 2008. Apalagi pebulutangkis putri, kelihatannya semakin hilang tenggelam…
Taufik memang selalu diandalkan, sampai-sampai PBSI lupa sepertinya mempersiapkan siapa the next generation. Berbeda halnya dengan China, pensiun 1 yang naik daun 3 :
Akibatnya China menjadi momok bagi para atlet muda bulutangkis kita, sehingga para pemain muda kita kurang terlihat bermain secara lepas, tenang, dan relax saat berhadapan dengan China dan negara lain yang mulai berkembang seperti Korsel. Alhasil, sang lawan dengan mudah mencuri point hanya karena kesalahan-kesalahan sendiri yang tidak penting, mungkin karena grogi atau kurang PD. Padahal dari segi teknik, kita mumpuni. Mudah-mudahan PBSI mau memberikan kepercayaan penuh bagi para atlet muda Indonesia.
Bagaimana menurut Anda?
===============================================================================
Mohon maaf, 4 hari belakangan ini saya tidak bisa berkunjung ke blog anda semua karena kesibukan di dunia virtual..
May 16, 2010 at 10:22 pm
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
Yups, sepertinya lapis kedua yang mampu melapis tim inti, sejak beberapa tahun kemarin kurang tersentuh dan mendapatkan kesempatan-kepercayaan
May 19, 2010 at 3:18 am
Ya kang, kapan lagi kita mulai memberanikan menurunkan pemain pelapis 😀
May 17, 2010 at 4:44 am
sebenarnya timnas kita sudah bagus,namun ternyata tim lawan lebih pesat lagi kemajuannya.
inilah yg hrs dijadikan pelajaran, bagaimana sebaiknya kita lebih giat dlm mempersiapkan diri, agar tdk selalu ketinggalan.
semoga pd waktu yg lain tim kita mampu kembali menjuarai ajang bergengsi ini,smoga
salam
May 25, 2010 at 6:03 am
smoga lagu kebangsaan negara kita kembali terdengar 🙂
Salam.
May 17, 2010 at 8:37 am
menurutku kurang maintain aja PBSI nya
sebenarnya banyak banget yang berbakat dan bisa jadi juara dunia
tapi permainan kido hendra dan simon udah mantab lah kemaren
cuma taufik udah terlalu tua kayanya
*sok2 pengamat gitu aku ya fif? 😀
May 25, 2010 at 6:18 am
sepertinya begitu mbak jul… 😀
May 17, 2010 at 11:23 am
sedih dech… hiks… 😥
kapan olahraga indonesia akan berjaya lagi? minimal di tingkat ASEAnN saja… 🙄
May 25, 2010 at 6:21 am
Doakan saja mbak rose.. 🙂
May 17, 2010 at 11:28 am
iya neh fif, kenafa bisa mengalami kemunduran kek gini yaa?? mereka yg hebat2 atau kita yang merosot sih?? padahal SDM kan semakin ok, entah berkualitas atau nggaknya sih, atau mungkin emang perlu dukungan dr semua pihak, termasuk pemerintah dalam memajukan olahraga kita.
secara aq dulu sering menyaksikan kejayaan negara kita di event2 olahraga dunia… 😦
May 25, 2010 at 6:24 am
Ya, sedang mengalami degradasi mbak flo… ntah ada faktor X atau lainnya, yang pasti kita perlu regenerasi secepatnya 🙂
May 17, 2010 at 12:07 pm
memang memprihatinkan, tapi kita juga harus ingat hidup itu terus berputar kadang ada diatas kadang dibawah
indonesia mungkin dulu berjaya, tapi sekarang…
May 25, 2010 at 6:25 am
Yaa, namanya juga usaha bro… 🙂
May 17, 2010 at 2:28 pm
keadaan negara sdh semakin baik, ttp pembinaan OR terutama bulu tangkis kok malah semakin buruk sj
May 25, 2010 at 6:30 am
ntah saya juga gak ngerti sebenarnya dengan cara membina OR kita.. apa kekurangan dana ya kyai?
May 17, 2010 at 2:32 pm
kapan yah indonesia bisa juara lagi.. 😦
May 25, 2010 at 6:33 am
semoga pembinaan atlet semakin lebih baik 🙂
May 17, 2010 at 3:35 pm
weh pantesan baru posting lagi mas..
kemana aja ni hihi bagus lha sibuk ^^
maaf g nonton jadi g komenin pertandingannya hehe
salam
May 25, 2010 at 6:36 am
Sibuk kang.. susah cari waktu buat ngeblog sekarang 😀
May 18, 2010 at 2:23 am
Assalaamu’alaikum Afif
Secara peribadi (sebagai peminat tegar bulu tangkis), saya mengagumi pemain bulu tangkis Indonesia antaranya Lim Swee King, Rudi Hartono, Icuk dan ahhh… banyak lagi selain pemain adik beradik negara Malaysia yang dikenali sebagai anak-anak Sidek.
Saya menyaksikan perlawanan akhir antara Lidan dan Taufik. Saya akui pemain China amat kuat stamina dan kecergasan gerakan mereka. Tampak mereka sudah dilatih dengan mempunyai daya tahan tekanan ketika bermain. China ternyata kukuh dengan permainan bulu tangkis sejak berzaman lagi selain Indonesia, Malaysia dan England. tapi kini Jepun dan Korea juga sudah menunjukkan belangnya dan tidak boleh dipandang enteng untuk kebangkitan akan datang.
Begitu juga Taufik. Kelincahannya digelanggang dalam menyambut segala pukulan dan smash dari Lidan begitu bertenaga. walau banyak penyokong dari Indonesia di gelanggang, hal ini tidak mampu meningkatkan tumpuan yang jitu untuk menambah mata. Kelihatan ada tekanan apabila Lidan mendahului pada kedua-dua set.
Berbeza dengan pemain Malaysia, mereka selalu mendapat tekanan dari pelbagai pihak dengan harapan yang menggunung tinggi sehingga pemainnya hilang arah dan tumpuan bukan untuk meningkatkan prestasi permainan tetapi memungkinkan kejayaan untuk pihak-pihak tertentu. hal ini mengakibatkan permainan pemain Malaysia sentiasa turun naik dan tidak maintain walau menyandang gelaran di peringkat dunia.
Walau bagaimanapun, saya turut menyokong pemain Indonesia dalam perlawanan finel tersebut. Syabas walau tidak dapat membawa pulang Piala Thomas. Yang penting semangat sukan itu tinggi dan mutu permainan harus diperbaiki dari semasa ke semasa.
salam mesra dari saya di sarawak, Malaysia.
May 25, 2010 at 6:48 am
Walaikumsalam bu fatimah..
Komentar anda selalu menarik untuk saya baca 😀 Ya, negara kita sama2 bersaing dalam bulutangkis. Apalagi indonesia-malaysia adalah negara asia pertama yg mempelopori olahraga ini, bukan China.. Semoga negara kita bisa kembali bangkit dari keterperukan, bu fatimah 🙂
Salam mesra dari jakarta
May 18, 2010 at 6:14 am
mudah2an saja, kekalahan kemarin benar2 dijadikan pelajaran. kangen dengan masa2 kejayaan bulutangkis kita dulu…
May 25, 2010 at 6:58 am
Iya, kadang2 membuat kita terharu kalau meliat atlet kita naik podium .. padahal yg menang bukan kita 🙂
May 18, 2010 at 1:00 pm
hiks.. bener2 menag(is)….. hiks sedih bgt sy 😦
smga kedepannya.. bisaaaaaaaaaaaa……………… ?
May 25, 2010 at 7:11 am
Sedih juga kalau dipikir2 memang..
May 18, 2010 at 1:32 pm
mengevaluasi apa penyebab dari merosotnya prestasi ini.padahal dari tahun kebelakang,indonesia adalah juara dunia bergengsi dalam olah raga bulu tangkis.
salam
May 25, 2010 at 7:14 am
Ya, harus dievaluasi tiap mengkuti event.. semoga ada perubahan!
May 18, 2010 at 4:41 pm
nooooooooo comment
heheh
saya bukan pemerhati bultang
hehehe
May 25, 2010 at 7:17 am
iyalah, fotot2 teruss..
May 18, 2010 at 6:25 pm
Jujur diriku juga kecewa saat itu..
tapi memang china lawan yang tangguh 😦
mungkin kita terlalu mengharap pada yg itu2 saja taufik contohnya.. seharunya pemain2 baru sering diikutkan lomba jd bisa kelihatan bakatnya
dua tahun lagi tinggal simon ? huhuhuhuh cari bibit baru dong… Mudah2an dengan ini PBSI bisa lebih buka mata.. 😦
cuma obrolan dr orang awam.. CMIIW….
May 25, 2010 at 7:23 am
Bisa aja orang sebrang.. 😀
May 19, 2010 at 5:40 am
ehem,sebagian pemain bulutangkis kita yg jago2 juga masih ada keturunan cina kan ya? 😀
May 25, 2010 at 7:30 am
haha, iya juga si kang, ada yg keturunan tiongkok.. memang sudah bawaannya kali ya, yg sipit lebih lihai melihat kecepatan bola.. 😀
May 19, 2010 at 6:56 am
Iya.. terlalu “berharap” sama taufik 😦
May 25, 2010 at 7:39 am
jadi berharap sama siapa?
May 19, 2010 at 8:41 am
sepertinya kita perlu belajar tak tik dari china
May 25, 2010 at 9:17 am
Harus itu…
May 19, 2010 at 9:45 am
selamat pagi.
saya sebagai rakyat Indonesia, hanya bisa mendoakan agar bisa lebih baik lagi, wajah perbulutangkisan ini.
saya yakin sekarang Indonesia mungkin sedang berada di bawah,
tapi roda pasti akan berputar. dan Indonesia bisa kembali ke atas.
terima kasih dan mohon maaf 😮
May 25, 2010 at 9:22 am
semoga kita kembali ke putaran kejayaan 🙂
May 19, 2010 at 11:11 am
permisi.. salam kenal..
May 25, 2010 at 9:24 am
ya, salam kenal baju wanita 🙂
May 19, 2010 at 12:44 pm
kita setuku adanya regenerasi dimanapun demi kebangkitan atlet kita
salam hangat dari blue
May 25, 2010 at 9:28 am
ya mas blue, harus dilakukan sesegera mungkin
May 20, 2010 at 1:22 am
iyaaahhh kesal banget tim thomas kalah lagi…
mungkin PBSI harus berbenah dan memperbaiki kale yah dan semoga kejayaan dunia badminton indonesia ga punah dan hilang begitu saja..
May 25, 2010 at 9:47 am
Jangan biarkan punah.. nanti kayak diblogny kang Alam 🙂
May 20, 2010 at 2:01 am
miris, kapan ya indonesia bisa berjaya lagi???
May 25, 2010 at 10:07 am
Kita lihat saja di event berikutnya mas Abu
May 20, 2010 at 8:51 am
memang bukannya ga ada regenerasi tapi terlambat u/ mengetahui pentingnya regenerasi
terlambat memang tapi smoga bisa menjadi obat pelipur lara 😀
May 25, 2010 at 10:07 pm
Bisakah jadi pelipur lara? 🙂
May 20, 2010 at 9:46 am
berkunzung 😀
May 25, 2010 at 10:16 pm
Maaf, lama gak update mbak 🙂
May 21, 2010 at 11:47 am
Ia nih.. di Indonesia masih berbudaya senioritas..
Yang senior yang maju…
May 25, 2010 at 10:58 pm
hmm, ada juga yg enggak.. 🙂
May 22, 2010 at 9:11 am
sedih bgt yah indonesia skrng terpuruk disegala bisang.. olahraga maupun politik pada menurun.. semoga bisa maju dan bangkit lagi…
😀
May 25, 2010 at 11:45 pm
Semoga saja..
May 22, 2010 at 3:44 pm
rasanya itu dikarenakan uang..
uang kontrak
uang ke pelatih dan pemain
gaya hidup
liberalisme
berujung pada nasionalisme dan daya tempur di lapangan
May 26, 2010 at 12:17 am
Bisa jadi, itu salah satu faktornya..
May 22, 2010 at 5:48 pm
sedih tidak bisa menyelesaikan masalah… mulai saja 3M untuk membangunkan Indonesia ini
May 26, 2010 at 12:21 am
Apa itu 3M mas? 🙂
May 22, 2010 at 9:42 pm
yah. Terlalu males untuk mencari bibit baru. gak ad apersiapan untuk regenerasi secara dini
May 26, 2010 at 12:33 am
padahal bejibun yang berbakat ya mas..
May 24, 2010 at 7:46 am
Maaf, saya sudah tidak tertarik lagi dengan bulutangkis dan sepak bola.
May 26, 2010 at 12:35 am
Why? 😀
May 24, 2010 at 2:48 pm
semoga perbulutangkisan di Indonesia akan kembali menemukan masa kejayaannya..aminn
May 26, 2010 at 12:38 am
semoga saja greeny 🙂
May 25, 2010 at 12:14 am
Setidaknya rekor piala thomas masih dipegang oleh indonesia.
Tapi regenerasi memang yang paling penting.
Siapa berminat…?
May 26, 2010 at 12:41 am
berminat sih sebenernya
May 25, 2010 at 11:27 pm
Iya.. mood saya terpengaruh hari itu – sedih.. 😦
May 28, 2010 at 5:29 am
kapan yah kita punya pemain sekaliber rudy hartono dan king lagi?
June 11, 2010 at 5:28 pm
iye kapan ya…???