No. ISBN : 9786028224482
Penulis : Sadanand Dhume
Penerbit : Ufuk Press
Tanggal terbit : September – 2009
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Memoar
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp. 59.000,-
Lama sudah saya tidak hadir… Mungkin diantara sahabat blogger sekalian yang bertanya-tanya kemana saya sebenarnya. Hanya mengecek iseng komen yang masuk, sebisa mungkin membalas tapi sama sekali tak membuat postingan 😀
Insyallah saya dalam kondisi yang sehat-sehat aja.
Resensi Buku
cover buku
Judul : Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib
Indonesia adalah negara adidaya sekaligus rival utama negara Tanpa Merica ( sebutan Amerika ) pada tahun 2099. Pada tahun itu negara kita berhasil meluncurkan pesawat antariksa berawak ke planet yang mirip dengan bumi, yaitu planet Zarah. Keberangkatan pesawat antariksa yang diberi nama Garuda Pancasila 1 ini membutuhkan satu bulan perjalanan untuk sampai ke Zarah. Para antariksawanti yang diberangkatkan ke planet Zarah sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 antariksawan dan 3 antariksawati. Mereka semua adalah orang-orang terpilih dari seluruh dunia ( kecuali Amerika ) yang akan membawa misi menyelamatkan manusia dari kehancuran bumi. Mereka dipilih oleh pusat penelitian luar angkasa Pangkal Peluang Tanjung Kodok, setelah melewati seleksi yang sangat panjang. Ketiga antariksawan itu adalah Bahlol dari Indonesia, Tong Koo Song dari Korea bersatu, dan John Lennon dari Belanda. Sementara ketiga antariksawati itu adalah Siti Nurhalida dari Malaysia, Cui Lan Cuo dari China, dan Yok Opo Iki dari Jepang. Badan penelitian Luar Angkasa Indonesia sengaja memilih 3 pasang laki-laki dan perempuan karena misi peluncuran Garuda Pancasila 1 adalah menjajaki kemungkinan hidup dan bereproduksi di Planet Zarah. Menurut skenario keenam orang antariksawanti (sebutan untuk 2 jenis kelamin ) diharapkan berjodoh satu sama lain menjadi 3 pasang suami istri. Ketiga pasangan ini bertugas memulai hidup baru manusia disana seperti Adam dan Hawa ketika ia memulai kehidupan di bumi, sesaat diusir dari Surga. Novel ini bergaya bahasa unik, berisikan istilah istilah baru yang menjadikan novel ini tidak bosan untuk dibaca. Mungkin terlalu berlebihan jika kita melihat dan menyimpulkan isi nivel ini secara keseluruhan. Saat ini fakta berbicara lain, sehingga pasti banyak pembaca yang beranggapan novel ini terlalu mengada-ada. Tapi menurut kaca mata saya, penulis pasti punya maksud lain dalam novel ini, yaitu untuk memotivasi bangsa ini untuk mewujudkan impian menjadi negara yang kaya raya, makmur dan sejahtera seperti cerita Negara Indonesia di 90 tahun yang akan datang yang tertulis dalam novel ini. Inilah tantangan kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang ada dalam novel ini. Belilah novel ini sebelum kehabisan.. Novel ini cocok dibaca oleh siapa saja.. 🙂
Indonesia adalah negara adidaya sekaligus rival utama negara Tanpa Merica ( sebutan Amerika ) pada tahun 2099. Pada tahun itu negara kita berhasil meluncurkan pesawat antariksa berawak ke planet yang mirip dengan bumi, yaitu planet Zarah. Keberangkatan pesawat antariksa yang diberi nama Garuda Pancasila 1 ini membutuhkan satu bulan perjalanan untuk sampai ke Zarah. Para antariksawanti yang diberangkatkan ke planet Zarah sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 antariksawan dan 3 antariksawati. Mereka semua adalah orang-orang terpilih dari seluruh dunia ( kecuali Amerika ) yang akan membawa misi menyelamatkan manusia dari kehancuran bumi. Mereka dipilih oleh pusat penelitian luar angkasa Pangkal Peluang Tanjung Kodok, setelah melewati seleksi yang sangat panjang. Ketiga antariksawan itu adalah Bahlol dari Indonesia, Tong Koo Song dari Korea bersatu, dan John Lennon dari Belanda. Sementara ketiga antariksawati itu adalah Siti Nurhalida dari Malaysia, Cui Lan Cuo dari China, dan Yok Opo Iki dari Jepang. Badan penelitian Luar Angkasa Indonesia sengaja memilih 3 pasang laki-laki dan perempuan karena misi peluncuran Garuda Pancasila 1 adalah menjajaki kemungkinan hidup dan bereproduksi di Planet Zarah. Menurut skenario keenam orang antariksawanti (sebutan untuk 2 jenis kelamin ) diharapkan berjodoh satu sama lain menjadi 3 pasang suami istri. Ketiga pasangan ini bertugas memulai hidup baru manusia disana seperti Adam dan Hawa ketika ia memulai kehidupan di bumi, sesaat diusir dari Surga. Novel ini bergaya bahasa unik, berisikan istilah istilah baru yang menjadikan novel ini tidak bosan untuk dibaca. Mungkin terlalu berlebihan jika kita melihat dan menyimpulkan isi nivel ini secara keseluruhan. Saat ini fakta berbicara lain, sehingga pasti banyak pembaca yang beranggapan novel ini terlalu mengada-ada. Tapi menurut kaca mata saya, penulis pasti punya maksud lain dalam novel ini, yaitu untuk memotivasi bangsa ini untuk mewujudkan impian menjadi negara yang kaya raya, makmur dan sejahtera seperti cerita Negara Indonesia di 90 tahun yang akan datang yang tertulis dalam novel ini. Inilah tantangan kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang ada dalam novel ini. Belilah novel ini sebelum kehabisan.. Novel ini cocok dibaca oleh siapa saja.. 🙂
High or Low 